Selamat datang April!!
Sungguh tidak terasa sekali ya gaes
sudah memasuki bulan keempat di tahun 2022 ini. Sudah berapa banyak film atau series
yang kalian tonton? Dan berapa banyak pula buku yang kalian baca selama 3 bulan
terakhir ini? Ruby hanya ingin mengingatkan, Ketika kalian memiliki waktu untuk
menonton dan membaca, jangan lupa untuk mengingat dan mengamalkan hal-hal baik
yang disajikan dalam film maupun buku tersebut. Hal baiknya aja ya, jangan sama
hal buruknya!!
Oke, kali ini ruby ingin membahas
film asal negeri kita tercinta nih gaes! Film ini merupakan film yang dirilis
tahun 2013 silam karya dari sutradara Sunil Soraya. Film ini menyabet banyak
sekali penghargaan untuk karya dan para aktornya. Tak hanya itu, film ini juga
sangat bertabur bintang gaes. Mulai dari pemeran utamanya bahkan sampai pemeran
pendukungnya.
Film yang diadaptasi dari karya
sastra novel ternama karya Buya Hamka ini memang sudah banyak diperbincangkan
sejak tanggal perilisannya hingga saat ini. Tenggelamnya Kapal van der Wijck
merupakan judul film yang sama dengan karya novel aslinya. Mengangkat kisah
mengenai pertentangan cinta antar budaya di Indonesia, menjadikan film ini
sangat bagus untuk disaksikan Bersama keluarga besar. Bahasa yang tercantum
atau digunakan dalam film ini juga berbeda-beda gaes. Ada bahasa Indonesia,
Jawa, Minangkabau, dan juga Makassar.
Penasaran ngga siapa saja para
aktornya?
1. Herjunot
Ali. Kali ini aktor yang biasa disapa Junot ini sukses menjadi
pemeran utama dalam film yang super ini. Ia berperan sebagai Zainuddin
yang memiliki kisah hidup yang pilu. Zainuddin merupakan seorang anak yang
diusir dari kampung halamannya yakni Makassar, karena dianggap tidak jelas asal-usulnya
oleh masyarakat setempat. Akhirnya, ia pindah ke tanah Minangkabau yang
merupakan daerah dari asal salah satu orangtuanya dan kemudian disinilah ia
bertemu dengan seorang gadis cantik asli Minangkabau yang bernama Hayati.
2. Pevita
Pearce. Wanita cantik kelahiran Jakarta ini berhasil membawakan peran Hayati
dengan sangat sempurna. Parasnya yang cantik dan lugu, membuat Zainuddin
terpincut dengan kebaikan dan kecantikan dari Hayati ini. Kisah mereka pada
awalnya berlayar dengan indah, hanya saja karena keterbatasan ekonomi yang
dimiliki Hayati dan Zainuddin menyebabkan mereka harus putus di tengah jalan
dan sempat membuat Zainuddin hampir gila gaes. Selain itu, karena keputusan
keluarga nya yang ingin menikahkan putrinya dengan orang ternama dan kaya raya,
akhirnya Hayati menikah dengan terpaksa dengan pria kaya dan tampan asli
Minangkabau pula yang bernama Aziz.
3. Reza
Rahadian. Nama aktor ini tentu tidak asing lagi kan kawan? Tentu saja,
aktor satu ini memiliki banyak film dan iklan yang telah dibintanginya selama
ia berada di industri perfilman Indonesia. Tak hanya itu, baru-baru ini aktor
tampan satu ini juga berhasil membuat kemarahan para warga Indonesia karena
perannya sebagai Aris dalam series Layangan Putus. Nah perannya ia sebagai Aris
juga sama menyebalkannya dengan perannya dia sebagai Aziz dalam film
ini. Aziz merupakan pria tampan dan kaya yang menikah dengan Hayati hanya
karena perjodohan juga. Sebenarnya, Aziz memang tertarik dengan Hayati karena
kecantikannya, tetapi tokoh Aziz ini banyak memiliki simpanan perempuan dan
suka berjudi gaes. Selain itu, ia memiliki adik perempuan yang tak lain
merupakan sahabat dari Hayati yang bernama Khadijah.
4. Gesya
Shandy. Ruby kenal dan tak asing dengan wajah beliau karena suka nonton FTV
gaes hehe. Gesya ini memang lebih banyak berperan di dalam FTV siaran televisi
di Indonesia dibandingkan di film gaes. Tapi bukan berarti film yang ia
bintangi sedikit. Ada beberapa film yang menjadikan ia sebagai pemeran pendukung
pula. Dalam film ini, gesya berperan sebagai adik perempuan dari Aziz bernama Khadijah.
Khadijah ini sebenarnya adalah sosok sahabat yang baik, cantik, pengertian dan
juga suka menolong. Saat Hayati berada di kotanya, Khadijah tak segan untuk menyiapkan
tempat tinggal bagi Hayati yang berasal dari kampung. Memiliki keluarga yang
cukup berada, membuat Khadijah dan Aziz ini memang lebih terlihat sebagai orang
Belanda yang ada pada saat itu gaes. Adik dan kakak ini pula suka berpakaian
lebih terbuka dan lebih memakan masakan barat yang mewah dibandingkan dengan
warga pribumi.
5. Randy
Danistha. Dalam film ini, aktor ini berperan sebagai sosok Muluk. Ruby
sangat salut sekali dengan sosok Muluk dikarenakan hatinya yang baik dan
pengertian gaes. Awalnya, saat Zainuddin pindah ke rumah Muluk di Minangkabau
ruby sangat khawatir akan pengaruh buruk yang diberikan Muluk kepada Zainuddin.
Ruby takut banget kalau ada cinta segitiga, atau kecemburuan keluarga dan lain-lainnya
saat tokoh Muluk ini muncul. Tetapi ternyata ruby salah gaes hehe. Muluk ini
justru merupakan kunci dari keberhasilan sosok Zainuddin. Yah bisa dibilang, kalau
orang yang menemani Zainuddin dari 0 sampai sukses itu adalah Muluk, bukan
Hayati.
Tenggelamnya
Kapal van der Wijck mengambil setting pada era jaman 1930-an. Pada saat itu,
Indonesia tentu belum merdeka dan masih dalam masa kekuasaan Belanda. Dalam film
juga tersaji banyak orang Belanda yang menjadi cameo dalam film ini. Pakaian,
mobil, rumah, dan makanan juga menjadi tanda dan lambang adanya Belanda dalam
Indonesia pada tahun tersebut.
Cerita bermula
pada saat Zainuddin harus pindah ke Minangkabau karena usiran dari tanah
kelahirannya di Makassar. Ia menetap di sebuah rumah milik keluarga Hayati dan
bekerja untuk keluarga tersebut pula. Di situlah, Hayati bertemu dengan Zainuddin
dan mereka pun saling jatuh cinta. Mereka banyak bertukar kabar melalui surat
dan mereka suka bertemu di danau dekat rumah Hayati. Zainuddin ini suka sekali
membuat puisi dan cerita dengan kata-kata yang indah. Hayati sangat suka sekali
dengan tulisan Zainuddin yang begitu damai dan elegan. Tetapi kemudian, keluarga
Hayati mengusir Zainuddin dari rumahnya karena ketidaksetujuan keluarganya atas
hubungan mereka. Hal ini membuat Zainuddin pun harus hijrah ke daerah Pandang
Panjang (kalau tidak salah).
Sebelum pergi,
Hayati membuat janji dengan Zainuddin untuk menunggunya kembali di tanah itu. Hayati
pun memberikan selendang nya yang berwarna putih pada Zainuddin atas janjinya
itu. Akhirnya Zainuddin pun pergi ke kota Pandang Panjang dengan perasaan lega. Di sana, Zainuddin
tinggal di rumah Muluk. Muluk ini awalnya sepeti manusia yang tidak memiliki
masa depan. Hal ini dikarenakan ia tidak memiliki pekerjaan dan hanya tau main
dan main saja. Tapi lama kelamaan, akhirnya Zainuddin dan Muluk ini menjadi
sahabat dan mereka saling bertukar cerita. Zainuddin pun bercerita bahwa ia
memiliki kekasih dari Minangkabau yang sedang menjalani masa LDR dengannya. Selang
beberapa hari, Hayati mengimkan kabar kepada Zainuddin melalui surat. Katanya,
Hayati akan pergi ke Pandang Panjang untuk 1 minggu karena ada pekerjaan. Hati Zainuddin
pun merasa senang tak kentara, begitu pun dengan Muluk. Lalu Muluk segera
membawa Zainuddin ke salon untuk merapikan rambut dan memilih pakaian yang
pantas untuknya.
Sesampainya Hayati
di Pandang Panjang, ia menginap dan tinggal di rumah sahabatnya yakni Khadijah.
Khadijah sudah memiliki tunangan bernama Sophian (diperankan oleh Kevin Andrean)
yang sangat tampan dan kaya juga. Khadijah juga memiliki seorang kakak
laki-laki bernama Aziz. Hayati menceritakan kedatangannya kemari sekaligus
menceritakan bahwa ia memiliki kekasih di kota ini bernama Zainuddin. Khadijah pun
turut Bahagia karena sahabatnya ternyata memiliki kekasih. Sore harinya, Aziz,
Khadijah, dan Sophian serta Hayati bersiap untuk pergi menonton pacuan kuda
yang dilakukan di pasar pacuan kuda (kalau tidak salah). Disana, Hayati
didandani layaknya seorang wanita Belanda yang cantik.
Di pacuan
kuda, Hayati bertemu dengan Zainuddin setelah sekian lama tak bersua. Tetapi Zainuddin
terkejut karena pakaian dan wajah Hayati yang berbeda dari sebelumnya. Dari yang
polos jadi menor wkwk. Di sana, Hayati tidak diperbolehkan Khadijah karena
ternyata sosok Zainuddin yang tidak selevel dengan mereka. Akhirnya, mereka menonton
pacuan kuda tersebut secara terpisah dan mereka tidak bertemu lagi setelah itu.
Selang beberapa waktu, Zainuddin mengirimi surat pada Hayati yang membicarakan
bahwa Zainuddin akan melamar Hayati ke kampungnya. Tapi sayang gaes, lamaran
tersebut ditolak keluarganya karena kemiskinan dari Zainuddin itu. Di sisi
lain, ternyata Aziz yang dari keluarga ternama dan kaya itu juga melamar pada
Hayati atas hasutan ibunya. Keluarga Hayati pun menerima lamaran Aziz, dan
kemudian Hayati dan Aziz menikah dengan adat Minangkabau. Sejak saat itu, Zainuddin
sakit berbulan-bulan dan tak dapat turun dari Kasur. Intinya Zainuddin seperti
orang gila gaes.
Saat Zainuddin
sakit, Muluk dan keluarganya yang merawat Zainuddin hingga dia sehat dan pulih Kembali.
Keluarga Muluk memang baik banget huhu. Setelah berbulan-bulan kemudian, Muluk
berbicara pada Zainuddin untuk mengakhiri masa sedihnya. Zainuddin pun berpiki
demikian. Ia memutuskan untuk melupakan Hayati dengan cara hijrah ke kota lain.
Zainuddin pun memutuskan untuk pergi ke kota Java atau Jawa. Saat itu, Muluk
pun langsung bersemangat akan ikut dan menemani Zainuddin ke kota Jawa dan
hidup disana. Karena Muluk memiliki teman yang bekerja di perusahaan penerbit
di Jawa, akhirnya Muluk pun menghubungi beliau dan berbicara mengenai Zainuddin.
Akhrinya mereka hijrah gaes.
Sesampainya di
Jawa, mereka berdua disambut hangat temannya dan diberikan tempat tinggal. Zainuddin
bertekad dan percaya bahwa rasa sakit hati yang dideritanya merupakan awal
keberhasilannya. Karena Zainuddin suka menulis, akhirnya Muluk menyiapkan mesin
tik dan meja kerja untuk Zainuddin. Muluk dapat dikatakan sebagai Manajer
sekaligus asisten pribadi Zainuddin nih gaes hehe. Berhari-hari kemudian, buku
yang dikarang oleh Zainuddin pun berhasil dan sukses. Bukunya banyak terjual
dan bahkan tersebar hingga ke tanah Minangkabau. Hayati pun membaca buku novel
karangan Zainuddin yang diberi nama pena (Z) oleh Zainuddin.
Setelah
sukses, Zainuddin pun bertahap Bersama dengan Muluk membeli rumah pribadi,
mobil pribadi, dan lain-lainnya. Mereka mulai merubah penampilan dan gaya kebijaksanaan
dengan menjadi lebih elegan tetapi tidak sombong. Karena CEO dari perusahaan
penerbit di kota Jawa tersebut merasa puas dengan kerja Zainuddin, akhirnya ia
menjadikan Zainuddin sebagai CEO penerbit milik ayahnya di kota Surabaya. Akhirnya,
lagi-lagi Muluk dan Zainuddin hijrah ke Surabaya dan mereka sukses pula disana.
Perusahaan penerbit yang ditangani oleh Zainuddin sukses besar dan banyak
mendapat keuntungan.
Di kota Minang,
Aziz dan Hayati rupaya tidak terlalu akur gaes. Aziz sering sekali memarahi
Hayati karena ketiduran, karena masakannya, dan lain sebagainya. Belum lagi,
ibunda dari Aziz juga yang terlalu memihak pada anaknya yang salah. Kemudian,
Aziz pun pindah ke Surabaya karena ada pekerjaan dan akan naik jabatan katanya
di sana. Di bawalah ia dan istrinya
pergi ke Surabaya dan menyaksikan opera milik mantan pacarnya yakni Zainuddin. Hayati
terkaget karena Zainuddin begitu sukses dan kaya raya di Jawa.
Saat pesta
malam, Zainuddin mulai berkawan dengan Aziz sebagai sahabat. Rupanya, Aziz
mendekati Zainuddin karena ingin hartanya. Benar saja, sehari setelah itu, Aziz
digerebek oleh para rentenir karena hutangnya yang melimpah dan membuat Aziz
jatuh miskin. Akhirnya suami istri itu pun meminta bantuan pada Zainuddin untuk
tinggal di rumahnya. Zainuddin pun memperbolehkan mereka tinggal dan menetap di
rumahnya dengan senang hati. Eits, tetapi Zainuddin bilang, mereka boleh tinggal
bukan karena Hayati, tetapi karena Aziz adalah sahabatnya dari Zainuddin. Ruby ngerasa
kurang suka banget sih sama Hayati hehe. Tapi andai saja kalau Hayati jadi
dengan Zainuddin saat itu, mungkin Zainuddin tidak akan sukses seperti
sekarang. Siapa yang satu pemikiran dengan ruby?
Selama tinggal
di rumah Zainuddin, Aziz jatuh sakit selama 1 minggu lamanya. Kemudian, Aziz meminta
tolong pada Zainuddin untuk menjaga istrinya karena ia mau mencari pekerjaan di
kota lain. Zainuddin pun menyetujui permintaan Aziz tersebut. Aziz pun pergi ke
kota lain untuk mencari pekerjaan tetap. Berbulan-bulan lamanya ternyata Aziz
bunuh diri dengan meminum obat yang sangat banyak dengan dosis berlebih. Akhrinya,
Hayati pun menjadi janda yang ditinggal mati suaminya. Setelah Aziz meninggal, Aziz
sempat memberikan surat pada Hayati dan Zainuddin untuk mereka Kembali bersama
dan Aziz pun menceraikan istrinya dulu sebelum bunuh diri.
Hayati pun
mulai membicarakan ini pada Zainuddin, tetapi Zainuddin menolak hehe. Wajar sih,
karena Zainuddin sudah sangat tersakiti oleh Hayati sejak bertahun-tahun lalu. Zainuddin
akhirnya mengusir Hayati dan menyuruh Hayati untuk pulang ke kampung halamannya
di MinangKabau. Tentu saja dengan dibayarkan oleh Zainuddin. Hayati dibelikan
tiket pulang kesana dinantar Muluk menggunakan Kapal van der Wijck. Sebelumnya,
Hayati menulis surat pada Zainuddin melalui Muluk sebelum kepergiannya. Firasat
buruk sudah mulai timbul saat Hayati akan berangkat. Dan benar saja, kapal yang
ditumpanginya tenggelam ke laut dan Hayati pun meninggal dunia.
Zainuddin
sempat menyesal karena mengusir Hayati begitu saja tanpa mengetahui isi hatinya
yang dituliskannya melalui surat tersebut. Tapi sayang sudah terlambat. Hayati
meninggal karena banyak meminum air sehingga paru-paru nya sudah banyak
terendam air dan tak dapat tertolong. Zainuddin pun memakamkan Hayati di
halaman rumahnya dan sebagian rumah dari Zainuddin dan Muluk, dijadikan tempat
Panti Asuhan Hayati oleh Zainuddin. Tamat.
Seru sekali
kan? Sangat!! Kalian semua wajib nonton dan baca karya sastra ini. Kalau kalian
mau menonton filmnya, kalian biasa menontonnya di platform Netflix. Sekian dan
terima kasih, selamat menonton gaes!!!💚
Komentar
Posting Komentar